Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nano Puisi: Biarlah Penilainya Hati

23 Juli 2022   11:05 Diperbarui: 23 Juli 2022   11:05 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nano Puisi: Biarlah Penilainya Hati

penilaian dari selain diri
hasilnya akan bervariasi
tidak bisa tunggal nilai

karena setiap diri penilai
miliki keterbatasan diri
ketidaklengkapan bukti

karena setiap diri penilai
miliki sumber informasi
yang terbatas sekali

maka biarlah penilainya hati
yang hasilnya tunggal nilai
yang tak bikin bingung diri
dan tak terbantahkan lagi

maka biarlah penilainya hati
karena hati telah dilengkapi
dengan sejumlah saksi-saksi
di semua penjuru titik di diri

(biarlah penilainya hati, 2022)

Puisi ketujuh dari tujuh rincian puisi tentang Kedaulatan Diri, khususnya tentang Biarlah Penilainya Hati. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun