Macro Puisi: Pengukur Kelegowoan
pengukur kelegowoan mengukur lebarnya jiwa
lapang dada rela menerima kepahitan hidupnya
tak menyalahkan siapapun selain introspeksi diri
menggali hikmah mulia di balik nasibnya sendiri
pemilik kelegowoan hati ini pada awalnya
bisa saja goncang jiwanya tetapi ia segera
mampu mengatasinya dengan bijaksana
mendekatkan diri kepada sang pencipta
cepat atau lambatnya
pencapaian kelegowoan ini
akan sangat bergantung pada
ada atau tidaknya kepasrahan hati
(pengukur kelegowoan, 2022)
Puisi ketujuh dari delapan rincian alat pengukur diri, khususnya tentang pengukur kelegowoan. Semoga bisa bermanfaat untuk kehidupan bermasyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Puisi: Rencana Merinci Sebaiknya Bagaimana
Baca juga: Macro Puisi: Merapatkan Baris Rendah Hati
Baca juga: Nano Puisi: Mengisi Jeda Lima Waktu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!