Fibonacci Puisi: Detik Tak Berlalu ke Mana-mana
karena
rasa malasnya
gunakan tiap detiknya
maka detik tak berlalu ke mana-mana
detik yang tidak berlalu ke mana-mana
kelihatannya seolah
tidak berkurang
waktunya
tapi jangan kaget bila habis waktunya
dan kesempatan kedua
tlah benar-benar
tak ada
(detik tak berlalu ke mana-mana, 2022)
Puisi kedelapan dari delapan Puisi | Rencana Merinci Arah Detik-detik yang Berlalu, khususnya tentang detik yang tak berlalu ke mana-mana. Semoga bermanfaat.
Catatan bagi yang akan berpuisi dengan menggunakan deret fibonacci.
Berikut ini adalah contoh deret fibonacci yang digunakan dalam puisi ini:
Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!