Daftar Judul Puisi: Arsip Puisi Bagian Kesebelas
(Arsip Wajah Puisi Bams)
Daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kesebelas ini merupakan kelanjutan dari daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kesepuluh, dan hanya berisi daftar judul puisi, bukan berisi konten puisi.
Judul-judul puisi tersebut disusun berdasarkan kronologis penayangannya hingga jumlahnya mencapai seratus judul puisi. Setelah bagian kesebelas ini berisi seratus judul puisi, maka akan dilanjutkan ke bagian keduabelas, dan seterusnya.
Daftar judul puisi di dalam daftar isi di bawah ini pada awalnya adalah kosong. Kemudian setiap harinya, jika ada puisi yang tayang atau jika ada puisi yang akan dijadwalkan tayang, maka perlahan-lahan daftar isinya akan terisi hingga jumlahnya mencapai 100 judul puisi.
DAFTAR ISI (Daftar Judul Puisi):
Nano Puisi: Singgah di Kelopak Maya
Micro Puisi: Mengikuti Jatuhnya Bunga
Macro Puisi: Bergelayutan di Tunas Senja
Micro Puisi: Berbaring di Lereng Kata-kata
Nano Puisi: Menimbun Diri Belajar Mati
Macro Puisi: Bersama Perbukitannya
Micro Puisi: Menari di Pucuk Laut
Fibonacci Puisi: Kembali Lagi ke Rumahnya
Puisi | Rencana Merinci yang Jarang Dirinci
Macro Puisi: Melupakan Semua Keburukan Siapa Saja
Macro Puisi: Mengingat Kebaikan dari Mereka Semua
Nano Puisi: Menghitung Kesalahan Diri Setiap Hari
Fibonacci Puisi: Tak Mengingat-ingat Kebaikan Sendiri
Nano Puisi: Doa Kebaikan bagi yang Memusuhi
Micro Puisi: Berikhtiar Lebih Baik untuk Hari Ini
Micro Puisi: Keburukan di Masa Lalu Tak Diulangi
Macro Puisi: Jangan Punya Niat Menyakiti
Fibonacci Puisi: Bersabar Tak Menagih Janji
Macro Puisi: Berupaya Membalas Budi
Nano Puisi: Dibenci Bisa Berarti Disayangi
Micro Puisi: Saat Dipuji Segera Mawas Diri
Puisi | Rencana Merinci yang Menghambat Inspirasi
Micro Puisi: Ketaktenangan Hati Mengeruhkannya
Nano Puisi: Letupan Jiwa yang Tak Jelas Ujungnya
Macro Puisi: Kabur Sejak dari Datangnya
Fibonacci Puisi: Mengendap Tapi Tak Lama
Macro Puisi: Belum Matang di Rantingnya
Micro Puisi: Memancing Rasa Tak Rela
Nano Puisi: Tak Enak Diucapkannya
Fibonacci Puisi: Kesakitan Bila Dicerna
Nano Puisi: Tibanya Tak Bertema
Micro Puisi: Lebih Menggugat Sifatnya
Macro Puisi: Masalah Bertambah Sesudahnya
Fibonacci Puisi: Ada Hawa Panas Menungganginya
Puisi | Rencana Merinci Zaman yang di Depan Kita
Macro Puisi: Di Depan Kita 1000 Tahun Seperti Apa
Micro Puisi: Sepeninggal Kita Mengikuti Siapa
Nano Puisi: Kuburan Kita Berpindah Ke Mana
Fibonacci Puisi: Satu Nisan buat Bersama
Macro Puisi: 10 Abad Menghibur Diri Apa Tidak Dikoreksi
Micro Puisi: Mundur ke Ruang Hati Apa ke Tepi Semesta Ini
Nano Puisi: Memuja Harapan atau Karena Takut Kenyataan
Macro Puisi: 1000 Tahun Masihkah Perseteruannya Sama
Fibonacci Puisi: Zaman Gelap di Dalam Gelap juga di Luar
Micro Puisi: Zaman Terang di Dalam Menerangi di Luar
Micro Puisi: Zaman Terang di Luar Menggelapi di Dalam
Nano Puisi: Keluar dari Zaman Tanpa Waktu dan Ruang
Macro Puisi: Gelap Terang yang Menyirnakan Zaman
Puisi | Rencana Merinci Suka dan Duka Puisi
Micro Puisi: Suka Saja
Macro Puisi: Duka Saja
Fibonacci Puisi: Suka Dulu Baru Duka
Nano Puisi: Duka Dulu Baru Suka
Micro Puisi: Tidak Suka Tidak Juga Duka
Fibonacci Puisi: Tidak Duka Tidak Pula Suka
Macro Puisi: Banyak Sukanya daripada Dukanya
Micro Puisi: Banyak Dukanya daripada Sukanya
Puisi | Rencana Merinci Tabiat Dewasa
Macro Puisi: Tabiat Mata Dewasa
Nano Puisi: Tabiat Telinga Dewasa
Micro Puisi: Tabiat Tangan Dewasa
Fibonacci Puisi: Tabiat Mulut Dewasa
Nano Puisi: Tabiat Hati Dewasa
Micro Puisi: Tabiat Rasa Dewasa
Macro Puisi: Tabiat Badan Dewasa
Fibonacci Puisi: Tabiat Akal Dewasa
Nano Puisi: Tabiat Jiwa Dewasa
Puisi | Rencana Merinci Ruang-ruang Keintiman Qolbi
Macro Puisi: Ruang Kiri Kuning
Micro Puisi: Ruang Kanan Hijau
Nano Puisi: Ruang Bawah Putih
Micro Puisi: Ruang Depan Merah
Macro Puisi: Ruang Belakang Hitam
Fibonacci Puisi: Ruang Atas Tanpa Warna
Puisi | Rencana Merinci Arah Detik-detik yang Berlalu
Macro Puisi: Detik Berlalu ke Timur
Macro Puisi: Detik Berlalu ke Barat
Micro Puisi: Detik Berlalu ke Utara
Micro Puisi: Detik Berlalu ke Selatan
Macro Puisi: Detik Berlalu ke Atas
Micro Puisi: Detik Berlalu ke Bawah
Nano Puisi: Detik Berlalu ke Sudut-sudut
Fibonacci Puisi: Detik Tak Berlalu ke Mana-mana
Puisi | Rencana Merinci yang Mendahului dan yang Mengikuti
Nano Puisi: Keikhlasan Mendahului Perhitungan
Nano Puisi: Kepatuhan Mengikuti Kesadaran
Macro Puisi: Kehilangan Mendahului Pencarian
Macro Puisi: Kerugian Mengikuti Keuntungan
Micro Puisi: Rindu Mendahului Pertemuan
Micro Puisi: Cinta Mengikuti Pengorbanan
Fibonacci Puisi: Pilihan Mendahului Keraguan
Fibonacci Puisi: Cobaan Mengikuti Kesabaran
Macro Puisi: Benci Mendahului Bukti
Micro Puisi: Duka Mengikuti Suka
Puisi | Rencana Merinci Saat Ketika dan Tatkala
Fibonacci Puisi: Saat Duduk Sendiri
Micro Puisi: Saat Membawa Badan Ini
Nano Puisi: Saat Menyadari Akan Mati
Fibonacci Puisi: Ketika di Puncak Prestasi
Macro Puisi: Ketika Kebersamaan Damai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!