Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - Kilas Balik 2024, Alhamdulillah PERINGKAT #1

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ========================================== Kilas Balik 2024, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±5,3 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Rencana Berburu Pemburu Puisi Liar (Puisi Lepas)

26 April 2022   01:00 Diperbarui: 26 April 2022   01:00 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi | Rencana Berburu Pemburu Puisi Liar (Puisi Lepas)

berburu pemburu puisi liar
bisa terjebak ke kesamaan liar
puisinya liar pemburunya juga liar
yang berburu pemburu pun bisa liar

rencana berburu pemburu puisi liar
bisa terjebak ke ketakjelasan arti liar
yang menyebut liar bisa dituduh liar
ketika sudah jinak pun dianggap liar

berikut ini sepuluh judul puisi lepas
yang akan diburu karena terlepas
penyebab lepasnya tak jelas
keliarannya akan diperjelas


satu, kukejar ke tengah pasar
dua, dialog dengan nisan
tiga, cinta bertopeng rindu
empat, harga menimpa menara
lima, kelihatannya pasrah apa adanya

enam, rapat di ruang gelap
tujuh, enggan bercita-cita
delapan, memarahi meja
sembilan, menemukan borgolnya
sepuluh, berebut bungkusnya

(rencana berburu pemburu puisi liar (puisi lepas), 2022)

Puisi tentang rencana berburu pemburu puisi liar (puisi lepas). Terdiri dari sepuluh judul puisi yang akan dikembangkan menjadi puisi. Semoga bermanfaat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun