Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nano Puisi: Dimaklumi Jika Tak Memaafkan

16 April 2022   01:00 Diperbarui: 16 April 2022   01:08 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Nano Puisi: Dimaklumi Jika Tak Memaafkan

ini puisi sengaja mengulang-ulang diksi
tentang pemakluman permaafan diri
seolah tiada bosannya menggali arti
tentang memaafkan dan memaklumi

sesungguhnya karena kita sering
dan menganggapnya itu penting
sehingga mohon maaf lahir batin
harus diucapkan sesering mungkin

dan andaikan upaya itu
mereka tetap tak memaafkan
walaupun terus kita upayakan
maka harus dimaklumi selalu

(dimaklumi jika tak memaafkan, 2022)

Rincian kesembilan dari sepuluh puisi tentang dimaklumi jika tak memaafkan. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun