Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nano Puisi: Mengapa Tak Menyukai

19 Maret 2022   19:00 Diperbarui: 19 Maret 2022   19:01 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nano Puisi: Mengapa Tak Menyukai

mengapa tak menyenangi ketaksenangan diri
mengapa tak menyukai ketaksukaan hati
padahal bisa jadi itu semua adalah
pengobat luka penyembuh derita

kekinian ini kudu slalu dikaji
hingga jangka panjang sekali
janganlah keburu tak menyukai
sesuatu yang bisa menjadi solusi
di penghujung kehidupan kita nanti

sebelum kita tahu akibat yang pasti
janganlah diputuskan tak menyukai
janganlah apriori tak menyenangi
apalagi absolut benci

(mengapa tak menyukai, 2022)

Rincian kedua dari delapan pertanyaan puisi. Mengisyaratkan tentang pentingnya untuk mencari jawaban atas penyebab munculnya ketaksukaan dan atau ketaksenangan kita. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun