Fibonacci Puisi: Mentauhidkan Bait-Bait Puisi
menyertakan puisi dengan pemuisi
di bulan puasa ini
pabila bisa
sempurna
andaikan
diupayakan
saat tak minum tak makan
dengan puisi yang juga dipuasakan
dengan mentauhidkan bait-bait puisi
perbuatan lisan ini
selaras hati
nurani
bersama
tauhid kita
mentauhidkan bait-bait puisi kita
dan mempersembahkan segalanya untuk nya
(mentauhidkan bait-bait puisi, 2022)
Rincian kelima dari Lima Puisi Puasa Puisi. Mengisyaratkan tentang pentingnya untuk mentauhidkan bait-bait puisi. Semoga bermanfaat.
Catatan:
Deret fibonacci yang digunakan dalam puisi ini:
Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!