Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nano Puisi: Agar Dibisakan Menghayati Koma di Dalam Koma

3 Februari 2022   03:00 Diperbarui: 3 Februari 2022   03:02 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nano Puisi: Agar Dibisakan Menghayati Koma di Dalam Koma

rincian ketidakbisaan yang keenam ini berupa
ketidakbisaan menghayati koma di dalam koma
pecahan koma yang kita alami setiap detiknya
yang berisi perjuangan hidup mati nafas kita
yang keluar masuknya serta panjang pendeknya
sering tanpa kita sadari dibiarkan lewat begitu saja

ketidakbisaan menghayati koma di dalam koma
ketika tengah menjalani keseharian kehidupan kita
beserta aneka perasaan suka tak suka atau pun lara
sedih riang sehat senang rindu benci atau pun cinta
jika bisa menghayati ini akan bisa pula rela menerima
masuknya koma di dalam koma ke dalam sukaduka kita

agar dibisakan menghayati koma di dalam komanya kita
hanya bisa dilakukan atas pertolongan yang maha kuasa
yang maha menguasai seluruh keberlangsungan hidup ini
tanpa pertolongannya seluruh upaya kita ini takkan berarti
dan akan tetap tidak bisa menghayati koma di dalam koma
sepanjang hayat kita di dunia hingga tiba ajal menjemput kita

(agar dibisakan menghayati koma di dalam koma, 2022)

Puisi rincian ketidakbisaan yang keenam ini sekali lagi terus mengingatkan diri ini bahwa agar dibisakan menghayati koma di dalam koma satu-satunya cara hanyalah pasrah padanya dan terus pula berikhtiar yang sesuai dengan kehendak yang maha kuasa. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun