Nano Puisi: Daun yang Menolak Layunya
daun yang menolak layunya tetap bercokol di ranting-ranting
terbuai angin yang terus membanting meliak-liuk ke samping
daun daun di kanan kirinya mulai tua layu ranggas mengering
namun dia tetap menolak  pasrah menyerah layu tanpa upaya
dia coba kuatkan urat-urat daunnya untuk menggiring udara
masuk lewat pori-pori daunnya juga menyerap sari makanan
dari pohonnya yang telah menyebabkan dirinya
terlahir sebagai daun
dia hanyalah salah satu daun di antara daun-daun lainnya yang
sama-sama menolak layunya agar tak terjatuh karena layu atau
tak kuat menerima sapuan angin, dan dia tak ingin tiada hujan
dan tiada angin terjatuh sendiri karena layu, juga tak ingin
daun daun lainnya yang masih hijau segar membisikkan
rasa kasihan di batin
(daun yang menolak layunya, 2021)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!