Nano Puisi: Gelap Sebelah
gelap sebelah bagaikan tanah belakang rumah
yang ditumbuhi semak belukar rimbun merebah
gelap sebelah bagaikan sisi rembulan yang tak cerah
karena terus memunggungi cahaya yang akan singgah
gelap sebelah bukan karena cahaya yang tak pernah singgah
atau karena dihalangi tabir misteri yang lama menutupi wajah
tapi karena diri yang enggan mengarahkan diri  ke sang pencerah
atau karena mengerasnya hati yang tak sudi untuk berpindah hijrah
(akhirnya gelap sebelah, 2021)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!