Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Arsip Puisi Bagian Ketujuh

5 November 2021   15:11 Diperbarui: 14 Desember 2021   15:18 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Arsip Puisi Bagian Ketujuh
(Arsip Wajah Puisi Bams)

 

Arsip puisi bagian ketujuh ini merupakan kelanjutan dari arsip puisi bagian keenam. Sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa setiap bagian dari masing-masing arsipnya berisi seratus (100) puisi. Tepatnya berisi daftar isi yang bertuliskan judul-judul puisi. Judul-judul puisi tersebut disusun berdasarkan kronologis penayangannya. Setelah bagian ketujuh ini penuh, maka akan dilanjutkan ke bagian kedelapan yang juga akan diisi dengan seratus daftar puisi, demikian seterusnya untuk bagian kesembilan, bagian kesepuluh, dan seterusnya dan seterusnya.

Arsip puisi bagian ketujuh ini pada awalnya adalah kosong.
Kemudian setiap harinya, jika ada puisi yang tayang atau jika ada puisi yang akan dijadwalkan tayang, maka perlahan-lahan daftar isinya akan terisi hingga jumlahnya mencapai 100 puisi.

DAFTAR ISI: 

  1. Macro Puisi: Yang Itu Kamu yang Ini Saya Saja
  2. Nano Puisi: Sifat Dasar Insani
  3. Puisi | Rencana Kesebelasan Puisi
  4. Macro Puisi: Menjaga Gawang
  5. Macro Puisi: Gelandang Kiri Kanan
  6. Macro Puisi: Penyerang Tengah Menyerang
  7. Fibonacci Puisi: Peluit Wasit
  8. Macro Puisi: Menangkap Bola Liar
  9. Macro Puisi: Kena Tangan
  10. Nano Puisi: Sundulan Pikiran
  11. Micro Puisi: Kaki Lawan
  12. Fibonacci Puisi: Menggiring Umpan
  13. Micro Puisi: Kemasukan Kecurangan
  14. Macro Puisi: Komentator yang Kegirangan
  15. Puisi | Empat Generasi Berpuisi
  16. Nano Puisi: Kakek Berpuisi
  17. Nano Puisi: Nenek Berpuisi
  18. Nano Puisi: Ayah Berpuisi
  19. Fibonacci Puisi: Ibu Berpuisi
  20. Micro Puisi: Anak Berpuisi
  21. Macro Puisi: Menantu Berpuisi
  22. Micro Puisi: Cucu Berpuisi
  23. Macro Puisi: Wasiat Puisi
  24. Puisi | Rencana Berumah di Puisi
  25. Macro Puisi: Bumi Puisi
  26. Micro Puisi: Pondasi Puisi
  27. Nano Puisi: Dinding Puisi
  28. Fibonacci Puisi: Atap Puisi
  29. Micro Puisi: Lantai Puisi
  30. Macro Puisi: Langit Puisi
  31. Nano Puisi: Jendela Puisi
  32. Macro Puisi: Pintu Puisi
  33. Micro Puisi: Dapur Puisi
  34. Fibonacci Puisi: Sumur Puisi
  35. Nano Puisi: Kasur Puisi
  36. Micro Puisi: Kamar Puisi
  37. Macro Puisi: Pagar Puisi
  38. Fibonacci Puisi: Taman Puisi
  39. Nano Puisi: Kolam Puisi
  40. Micro Puisi: Alamat Puisi
  41. Macro Puisi: Desa Puisi
  42. Fibonacci Puisi: Kota Puisi
  43. Puisi | Rencana Penulisan Sepuluh Angka Puisi
  44. Nano Puisi: Satu-satunya Cinta
  45. Micro Puisi: Hanya Dua Kali Berkata
  46. Macro Puisi: Bertiga dengan Dukamu
  47. Fibonacci Puisi: Di Empat Persegi Tanah
  48. Nano Puisi: Mengisi Jeda Lima Waktu
  49. Micro Puisi: Menghayati Enam Dimensi
  50. Macro Puisi: Tujuh Hari Mengkalkulasi
  51. Fibonacci Puisi: Delapan Matahari Menerangi
  52. Nano Puisi: Sembilan Pintu Diri
  53. Fibonacci Puisi: Kembalinya Kosong Lagi
  54. Puisi | Rencana Mengisi Duapuluh Enam Abjad Puisi
  55. Macro Puisi: Aorta Gempa
  56. Macro Puisi: Baru Saja Dilahirkan
  57. Macro Puisi: Cara Alam Berkomunikasi
  58. Macro Puisi: Dari dan Ke Puisi
  59. Micro Puisi: Epitaf di Makam Cahaya
  60. Micro Puisi: Fase Terakhir Garis Finish
  61. Fibonacci Puisi: Garis Finish Mata Angin
  62. Nano Puisi: Hadiah Cinta yang Tak Diambil
  63. Nano Puisi: Ia Berjanji Datang Lagi
  64. Micro Puisi: Jangan Minta Tambah Lagi
  65. Micro Puisi: Karena Terlanjur Ditangisi
  66. Macro Puisi: Lama Puncaknya Abadi
  67. Nano Puisi: Masih Setia Menanti
  68. Micro Puisi: Nasihat Puisi
  69. Nano Puisi: O, Serupa Nol
  70. Macro Puisi: Pada Antri Mati
  71. Micro Puisi: Qolbu yang Itu
  72. Nano Puisi: Rasa Tercabut Nyawaku
  73. Macro Puisi: Sama Halnya Dirimu
  74. Fibonacci Puisi: Temani Ajalku
  75. Micro Puisi: Ujian Ketidaktahuan
  76. Micro Puisi: Vaksinasi Puisi
  77. Fibonacci Puisi: Walau Tak Bertemu
  78. Nano Puisi: X, Namanya X
  79. Micro Puisi: Yang Tak Siap
  80. Macro Puisi: Zaman Dibangkitkannya Rindu
  81. Puisi | Rencana Merinci Tigapuluh Tiga Pelaku Puisi
  82. Macro Puisi: Pembeli yang Menawar Semua Sepi dengan Harga Tinggi
  83. Micro Puisi: Tiga Lembar Malam yang  Membungkus Kesiangannya
  84. Fibonacci Puisi: Rembulan yang Meminta Dipegangi Cinta
  85. Nano Puisi: Waktu yang Terbirit Takut Digertak Dentangnya
  86. Micro Puisi: Ragu yang Hendak Meyakinkan Bimbangnya
  87. Fibonacci Puisi: Ruang yang Sembunyikan Wadahnya
  88. Mcro Puisi: Lena yang Lupa Mengingatkan Rasa
  89. Macro Puisi: Penjual yang Menjuali Semua Kata
  90. Fibonacci Puisi: Semesta yang Menyerupai Rimba
  91. Nano Puisi: Batu yang Tak Mau Pecahkan Kaca
  92. Micro Puisi: Kamu dan Aku  yang Diam Saja
  93. Nano Puisi: Daun yang Menolak Layunya
  94. Fibonacci Puisi: Arwah yang Menggantung di Angkasa
  95. Macro Puisi: Dia yang Kadang-kadang Mengkita
  96. Nano Puisi: Air yang Menggenangi Mata
  97. Macro Puisi: Bunga Rampai Tertawa yang Menangis
  98. Micro Puisi: Bedak Gincu yang Lekat di Jiwa
  99. Nano Puisi: Mata yang di Kening Kita
  100. Macro Puisi: Tangis Bahagia yang Dinanti Semua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun