Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nano Puisi: Berkorban Puisi, Berqurban Juga Puisi, Berkurban Apalagi

22 Juli 2021   00:05 Diperbarui: 22 Juli 2021   00:18 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Nano Puisi: Berkorban Puisi, Berqurban juga Puisi, Berkurban Apalagi

 

 

ah ada-ada saja huruf dijungkirbalikkan begitu rupa
padahal esensinya sama saja ada derita di objeknya
kata dibedakgincui didandani diaromai wangi-wangi
padahal esensinya sama saja ada derita di tubuhnya

ah mbokyao jangan begitu inisiasi debat tak perlu
puisi merayu-rayu mendayu-ndayu baper malu-malu
lebih baik dijoged-dangdutkan bila perlu dilaju
kencangnya waktu, puisi sangat suka itu

ah dinda kok begitu memperlakukan puisi cengeng melulu
puisi diperalat selalu dibikin tersedu-sedu mengharu biru
dikorbankan diqurbankan dikurbankan sambil berlalu
dibebani pilu dihijabi kelambu ungu diajari tak lugu

ah aneh-aneh saja macam-macam saja dibuatnya
padahal esensinya sama saja ada belang di hidungnya
kata biarkanlah berlari bebas mencari sendiri maknanya
jangan digondeli dengan diksi sendiri diikati narasi lama
ah ya sudahlah kalau itu memang maumu, teruskanlah saja
oh, dinda boleh-boleh saja berhenti di sana menenteng
terus korbannya

 

(qurban puisi, 2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun