Arsip Puisi Bagian Keempat
(Arsip Wajah Puisi Bams)
Â
Arsip puisi bagian keempat ini merupakan
kelanjutan dari arsip puisi bagian ketiga.
Setiap bagian berisi seratus (100) puisi.
Setelah bagian keempat ini penuh
akan dilanjutkan ke bagian kelima
dan seterusnya-dan seterusnya.
Arsip puisi bagian keempat ini
pada awalnya adalah kosong
kemudian setiap harinya
jika ada puisi yang tayang
maka perlahan-lahan
daftar isinya akan
terisi hingga
mencapai
100 puisi.
DAFTAR ISI:
- Kutaruh di Sini
- Semuanya Enggan Pulang
- Makananmu di Aku
- Iseng yang Dibikin-bikin
- Matematika dan Keikhlasan Hati
- Matematika dan Puisi
- Fibonacci Puisi
- Ekonomi dan Puisi
- Alam dan Puisi
- Teknologi dan Puisi
- Tayang
- Cukup di Dalam Hati
- Membaca Pembaca yang Membaca
- Cukup Tiga Baris
- Tiga Baris Cukup
- Satu Dua Tiga Rindu
- Fibonacci Puisi: Kenapa Mengingkarinya
- Fibonacci Puisi: Semoga Tak Putus Asa
- Micro Puisi: Kemarin dan Kemarin-kemarinnya lagi
- Micro Puisi: Waktu
- Micro Puisi: Almarhum Puisi
- Macro Puisi: Ketenagaan Nelangsa
- Micro Puisi: Almarhumah Puisi
- Macro Puisi: Belakangan Ini
- Macro Puisi | Akhir-akhir Ini
- Micro Puisi: Pabrik Kebijaksanaan
- Fibonacci Micro Puisi | Nakalnya Corona
- Fibonacci Macro Puisi | Jagad Baru Kita
- Macro Puisi | Dunia Tipu, Menipu Tipu
- Fibonacci Puisi: Wajah Pesona, Damai Dunia
- Fibonacci Puisi: Mengalah
- Fibonacci Puisi: Mengalahkan
- Fibonacci Persatuan Puisi | Mengalah dan Mengalahkan, Satukan Solusi
- Macro Puisi | Semua Sayang Bambang
- Micro Puisi | Ayo Kita Pecahkan Bersama
- Macro Puisi | Menguburkan Sungkawa
- Macro Puisi: Menjiplak yang Belum Terjadi
- Fibonacci Puisi: Tugas Saya Menulis Saja
- Fibonacci Puisi | Lihatlah Penulis itu
- Fibonacci Puisi | Menulis Liga Bola dengan Puisi
- Fibonacci Puisi: Saling Menyayangi antar Generasi
- Fibonacci Puisi: Seandainya Corona itu Saya
- Micro Puisi: Sekarang ini Bunuh Diri Gampang sekali
- Fibonacci Puisi | Jangan Bertengkar lagi
- Macro Puisi: Alam Literasi Indah Sekali
- Fibonacci Puisi: Tak bisa kembali seperti semula
- Fibonacci Puisi: Angka pun Berpuisi
- Micro Puisi: Miring
- Micro Puisi: Mengosongkan Omong
- Nano Puisi: Bukit Lembah
- Fibonacci Puisi: Setahap Demi Setahap Sampai
- Fibonacci Puisi: Ingin Kupeluk Semua
- Fibonacci Puisi: Hari Lahirnya Hari ini
- Nano Puisi: Apa yang Sebenarnya Dikorbankan?
- Fibonacci Puisi: Pengorbanan
- Macro Puisi: Ada Kepuasan Tersendiri
- Fibonacci Puisi: Sate Puisi
- Nano Puisi: Berkorban Puisi, Berqurban juga Puisi, Berkurban Apalagi
- Fibonacci Puisi: Menyuapkan Bahagia
- Nano Puisi: Entah Kalau Malam Nanti
- Micro Puisi: Masih Ingin Bersedih
- Macro Puisi: Kenapa Mau Demo Lagi
- Fibonacci Puisi: Mengejarmu Lewat Sini
- Macro Puisi: Harusnya Mau Berguru
- Fibonacci Puisi: Kebaikan yang Diperpanjang
- Macro Puisi: Di Manakah akan Kautambatkan Rasa Senangmu
- Macro Puisi: Analogi Dua Kunci, Bersabar dan Berdisiplin
- Fibonacci Nano Puisi: Berdoa Harus, Ikhtiar juga Terus
- Nano Micro Macro Puisi
- Cobalah Fibonacci
- Fibonacci Puisi: Kamis
- Fibonacci Puisi: Jumat
- Fibonacci Puisi: Sabtu
- Fibonacci Puisi: Minggu
- Fibonacci Puisi: Senin
- Nano Puisi: Kitanya Saja
- Fibonacci Puisi: Selasa
- Micro Puisi: Sesadarnya Plagiator
- Fibonacci Puisi: Rabu
- Macro Puisi: Sandal, Hati, dan Literasi
- Ini Bukan Puisi: Entit
- Ini Bukan Puisi: Seolah-olah Saja Milik Kita
- Macro Puisi: Mau Dipermaukan Begitu
- Ini Bukan Puisi: Ini Bukan Puisi
- Ini Bukan Puisi: Nikmatnya Berpikir Matematis
- Ini Bukan Puisi: Dicuri Puisi
- Ini Bukan Sajak: Hampir Saja Merdeka
- Nano Puisi: Mirip Merdeka
- Macro Puisi: Ini Saja Dulu
- Macro Puisi: Tidak Merdeka-merdeka
- Micro Puisi: Dikira Lama-lama Merdeka
- Nano Puisi: Asik Merdeka
- Macro Puisi: Sama-sama Merdeka
- Macro Puisi: Panjat Merdeka
- Micro Macro Puisi: Ruwatan Merdeka
- Micro Puisi: Tak Baik Bertengkar di Rumah Orang
- Nano Puisi: Pitung Welas Merdeka
- Fibonacci Puisi: Para Pahlawan Merdeka
- Macro Puisi: Kasihanilah Admin
- Macro Puisi: Pidato Puisi di Jutaan Baliho Besar Sekali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!