Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepucuk Daun Tua

1 Juli 2021   03:52 Diperbarui: 1 Juli 2021   03:53 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Sepucuk Daun Tua


sepucuk daun tua dari pokok kembang wijaya kusuma
sepuluh tahun lalu ditanamnya merambati rumah kita
sudah beberapa kali berikan bunga beserta harumnya
keriput kusut di ujungnya adalah mulut bertasbihnya
kuat menahan dahaga saat kita lupa menyiraminya

sepucuk daun tua dari pokok kembang wijaya kusuma
sekarang telah berpisah dengan keindahan bunganya
menjatuhkan diri ke tanah tumbuhkan tunas akarnya
untuk abdikan diri sebagai akar kusuma
untuk sunyikan diri dari ramainya
puja-puji bunga-bunga puja

(wijaya kusuma, 2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun