Kuajak Saling Bicara
Â
kupunya dua kucing yang sudah bisa kuajak bicara
tentu bukan ala bicara kita yang terlalu banyak kata
tentu bukan  ala bicara kita yang sering bias makna
tentu bukan ala bicara kita yang luar dalamnya beda
kupunya dua kucing yang sudah bisa kuajak saling bicara
karena lidahnya hanya mampu merangkai lima huruf saja
maka dengan gerak-ekornya ia mengutarakan maksudnya
pabila ku tidak adil memperlakukan keduanya, maka
dengan cahaya yang ada di matanya
ia ungkapkan rasa cemburunya
kupunya dua kucing yang sudah bisa rasakan saling rindu
tadinya kutak merasakan hal itu sebelum aku rasakan rindu
setelah kucermati ternyata jiwanya bisa memantulkan rindu
asal rindu yang benar-benar tumbuh dari dalamnya qolbu
tentu bukan rindu yang dibuat-buat dengan pura-pura itu
kupunya dua kucing yang sudah bisa mengajarkan janji
tadinya kutak menyadari hal itu sebelum aku mendustai
dengan gerak-telinganya ia simpan bunyi kata dari janji
dan ketika aku tak memenuhi janji, ia terus mengitari
mengikuti mengelilingi membuntuti
sambil ia menempel-nempelkan pipi
menggesek-gesekkan diri
Â
(takbanyak, 2021)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!