(Ke Sumber Alasan Terciptanya Debu)limau bayanganmu berseliweran menciumi keringatku
desirkan desau dosa ke dalam desa desa sunyi tubuhmu
menuntunku melorongkan candi  ke  sumur kerucut
di sudut tiup pucuk cemara putih condong ke kabut
kita bertiga sempat berbincang tentang rembesan air
di lumut candi kalasan yang dindingnya abu-abu
menampakkan gelap asap desah rongga lelayu
saat mi'raj ke sumber alasan terciptanya debu
sambil mendongakkan luka nganga di lehermu
engkau memintaku agar tetap mendegupkan
jantungmu yang menurut keyakinanmu
itu akan menjadi jalan kita menuju temu
dan kita berdua akhirnya meninggalkan
dia sendirian di perbatasan tempat
menghilangnya waktu
desirkan desau dosa ke dalam desa desa sunyi tubuhmu
menuntunku melorongkan candi  ke  sumur kerucut
di sudut tiup pucuk cemara putih condong ke kabut
di lumut candi kalasan yang dindingnya abu-abu
menampakkan gelap asap desah rongga lelayu
saat mi'raj ke sumber alasan terciptanya debu
engkau memintaku agar tetap mendegupkan
jantungmu yang menurut keyakinanmu
itu akan menjadi jalan kita menuju temu
dan kita berdua akhirnya meninggalkan
dia sendirian di perbatasan tempat
menghilangnya waktu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI