(kekasihku anti puisi)
di sepanjang pesona lukamu
ku balutkan puisi demi puisi
yang sebenarnya bukan puisi
tapi  20 tabir rasa yang kita
tampung dengan kata biasa
dengan wadah  bahasa suka
kau menolak dan
menggantinya
dengan sajakÂ
di musim musim langka bicara
masa masa paling sulit kita
untuk  mencari cara
mempuisikan  lara
mendesak kata
berucap cinta
kau menolak dan
menggantinya
dengan sajak
di sepanjang rinai tawamu
kian mengering jelaga cinta
yang  pertama kali hidup nya
ada di tebing tebing paling curam
bahasa tubuh mu yang melenguh
karena senang mu maka kau taruh
abad yang  melepuh  dimana rindu
dengan mudahnya akan bisa tumbuh
dan  disitu puisi kita juga bisa tumbuh
kau menolak dan
menggantinya
dengan sajak
masih ingatkah ketika kau
berlarilari kecil mengitari
luka tawa mu sendiri
dan diam diam kaulepasi
semua lengang genggam
di tanganku
bukankah
di atas kegamangan pilu
tlah kusuruh engkau lekas menyatu
dan saling berpegangan pada puisi
agar  saat di awang puncak arsyi
tapak kita dapat mendahului
jejak terbangnya radjawali
kau menolak dan
menggantinya
dengan sajak
di langit jingga di ufuk tepi
sebelum mendung pagi
kuajak engkau kemari
karena semua yang
berbentuk sunyi
akan  berubah
menjadi bunyi
serupa puisi
kau menolak dan
menggantinya
dengan sajak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H