(laut di atas langit)
Â
diremang puisi alismu nampak membiru
tebal mengkaramkan dua puluh perahu
Â
diremang puisi traffic light mati
cinta terjepit besi roda jeruji
meski kalap pun menerangi
Â
diremang puisi kamu mencari gelapnya hari
yang selalu tak nyenyak menidurkan  hati
yang senantiasa tak penuh mewadahi mimpi
dalam simpangsiur senyap yang belum sunyi
Â
diremang puisi wajahmu datang sendiri
merimbunkan perdu ilalang menjulang tinggi
meski berabad rerindu tak pernah kau sirami
Â
diremang puisi alismu nampak membiru
tebal mengkaramkan dua puluh perahu
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!