Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seperti yang Sudah-sudah

26 Maret 2021   17:17 Diperbarui: 15 April 2021   21:41 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)


(seperti yang sudah sudah)

kemana perginya
lorong panjang sejarah
yang meliuk dan menari
menanggalkan jingga hari

kisah kisah selalu diselipkan
ditenggelambenamkan
dibalik debu amarah

diseret ditarik seperti terompah
yang enggan mengintimi tanah
karena asik menggali
liangnya sendiri sambil bernyanyi
menimbun sedih dengan rintih

tapi rintih mu tak bakal lekas berhenti
sebelum terjual semua gemerlap sepi
oh, kemarikanlah
sobekan luka pada surat mu
yang belum sempat kautulisi
dengan alamat takdir perantau

seandainya kemarin temaram
maka matahari akan nyenyak
dalam kibasan rambut emas mu
yang telah terdulang di sela
sela semak batu

meski kau mengaduh
waktu rindu tak surut gemuruh
walau dihimpit gembira tubuh
pada mu sungguh ada pada mu
ceceran cerita cerita indah lalu
yang terus bertalutalu
terngiang tak lekas lalu

tapi seperti yang sudah sudah
angin datang tak membawa arah
senyum mu tertinggal sudah
di paling ujung lorong sejarah

di kalender yang kehilangan angka
tak pernah kautulisi penanda cinta

tapi seperti yang sudah sudah
aksara ditumpuk begitu saja
tak sempat kau eja
engkau selalu
terburuburu
mengabaikan
rindu

ketika semua belukar menjelma sepi
kau tidak mengajak ku bernyanyi
pun tak mengulangi mimpi

tapi seperti yang sudah sudah
kau hanya menari dan
memamerkan “pergi”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun