Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kalah yang Menang

21 Maret 2021   22:00 Diperbarui: 15 April 2021   21:48 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kalah  yang menang itu:

yang kalah bisa tertawa

yang menang bisa lillah

kasihani hati yang kalah

hampir

suatu keajaiban

pabila yang menang

menjemput yang kalah

tuk diajak duduk bersama

mensyukuri kemenangannya

dan

yang kalah juga dengan hati

legawa lekas menyambutnya

di sekitar kita

tawa kemenangan sering

terdengar  mengaum  nyaring

hingga  kita lupa sedang bersanding

ataukah menyengaja ingin terus bertanding

memanjangkan lembing menajamkan taring

justru

ketika

di tengah tengah kita

ada telinga yang kalah

luka menggigil peluk lara

rinding mendengarkannya

memang

linangan airmata kekalahan

kadang tak nampak oleh mata biasa

jika ia mencoba coba tersenyumpun

akan  nampak jelas oleh mata hati kita

ngungun gundah sedihnya menyembul

dari  dalam amuk badai gulana hatinya

andai

tak ada kepedulian dan

belas kasihan dari yang menang

niscaya

linangan  airmata kekalahan itu

kan  berubah jadi  lahar  panas

yang menghancurkan

maka

marilah ajak mereka

saling berangkulan hati

agar damai negeri ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun