Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - Kilas Balik 2024, Alhamdulillah PERINGKAT #1

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ========================================== Kilas Balik 2024, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±5,3 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lembang Parahyangan

16 Maret 2021   19:00 Diperbarui: 15 April 2021   21:59 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Lembang Parahyangan

 

berkelok naik mendadak

bersama nafasmu

yang juga  makin menanjak

dari  simpang dago itu

ke kiri terus ke cipaganti

aku ajak engkau ikuti

sejuknya semburan cita hati

sampai di ledeng setiabudi

galah riangmu terus menghiasi

di sepanjang jalanan ini selalu saja  ada

setiamu yang tlah  engkau tempelkan

pada setiap puncak puncak gapura

naikkan tawa candamu kesana

hingga  ke tepi tepi  selokan kolam karangsetra

seketika engkau teriakkan bisikanmu: bams aku cinta padamu!

dan arus ledengpun langsung macet di  pagi hari

di belokan itu dekat gundukan batu

engkau katakan betapa inginmu

melihat singgasana bintang siang hari

sambil engkau arahkan hidungmu ke pipi

kubahnya bosscha yang terselimuti

putih kabut manjamu

seketika engkau teriakkan kata janjimu: bams aku cinta padamu!

dan serentak bunyi klaksonpun engkau pencet berkali-kali

ditengahnya perempatan lembang ke maribaya

engkaupun mulai ragu memilih jalanmu

karena disana engkau aku engkau aku

engkau aku engkau aku pernah bertemu

di kelilingi kembang nostalgi warna warni

di situ engkau aku engkau aku tak perduli

pada kerumunan orang yang mencermati

tapi  engkau bilang tak ada siapa siapa lagi

yang lain biarkan saja mengada disini

jangan kita anggap ada mereka ini

hanya engkau aku saja yang ada sejati


begitulah rayumu sambil menangisi

semua kenanganmu sendiri

dan akhirnya mulai saat itu

menjadi sering seringkali

engkau teriakkan kata kata indahmu :

bams aku cinta padamu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun