sawo kecik yang kita tanami
di dalam mimpi mimpi kemarin
dahannya telah menghalangi jalan
daunnya telah menghalangi hujan
buahnya telah merontokkan pandangan
kita yang dulu membawa benihnya
kedinginan memunguti kunyahan
sayup di telantar rimbun bayangan
semisal ini kita tinggalkan
akankah semak sudi berkawan benalu
yang menjuntai menghisapi semua waktu
semisal ini kaubiarkan
sudahkah  engkau siap
dengan
licin lumut lumutnya
yang berulangkali
selalu
menjatuhkan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!