Hal yang mencerahkan bagi saya adalah bahwa ternyata kita sebagai pendidik perlu menyusun visi sendiri karena walau bagaimana pun kita adalah yang 'bersentuhan'langsung dengan siswa. Selama ini saya berpikir bahwa sebagai pendidik saya tidak perlu Menyusun visi karena sekolah sudah mempunyai visi,yang secara tidaklangsung itu adalah visi saya juga. Idealnya nanti, visi dari masing-masing pendidik disuatu sekolah ditelaah dan disatukan sehingga dapat menjadi sebuah visi sekolah.Dengan demikian, semua pihak di sekolah betul-betul merasakan bahwa mereka memiliki visi dan tujuan yang sama. Prakarsa perubahan bukanlah slogan, bukan pula judul kegiatan. Prakarsa perubahan ditulis dalam bentuk kalimat yang dimulai dengan kata kerja. Dengan begitu, diharapkan dapat menstimulasi bayangan akan inisiatif/ tindakan/ kegiatan yang harus dijalankan demi terwujudnya visi yang kita buat.
Future
Manajemen perubahan yang akan saya lakukan adalah dengan mulai melihat sisi positif dan kelebihan dari siswa-siswa saya. Dengan demikian, menjadi pekerjaan yang besar bagi saya untuk menemukan hal-hal apa yang bisa dikembangkan pada diri siswa saya melalui analisis diagnostik agar keluar menjadi potensi unggul yang selama ini terpendam. Penerapan inkuiri apresiatif dalam konteks sehari-hari saya di
masa akan datang adalah dengan meningkatkan kompetensi diri saya memberikan pembelajaran yang menarik, bermakna, dan menyenangkan bagi siswa. Saya ingin mengembangkan suatu strategi mengajar yang dapat memunculkan minat siswa,menginternalisasikan materi yang saya ajarkan dengan mudah, pembelajaran yang menyenangkan dan menghasilkan evaluasi yang memuaskan.
 Salam dan Bahagia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H