Landskap di malam, terpandang dalam kenang, tiada kelam. Gemuruh harap, bersembunyi di situ, lama dan tentu.
Malam pun tenang, rembulan sedang senang, dalam lamunan. Di malam baik, cahaya bulan naik, di balik awan. Temaram itu, Â menampik cahya muram, tenggelam dendam. Teriak lantang, di malam hampir tenang, slalu berjuang.
Tidak ingin menangis, karna kecewa, meratap saja. Malam nir petir, masih tertutup tabir, bibit khawatir. Di malam ini, rembulan makin samar, enggan bersinar. Gerimis lewat, membasuh lamat-lamat, sensasi lewat.
Landskap di malam, mestinya bulan terang, tetap berpendar. Tidak menggelap, membayangkan kiamat, sakit tak hendak. Sila bayangkan, jika awan membubung, ingin berkabung.
Bulan bersinar, kibas remang temaram, hati pun senang. Ingin berdendang, di bundar bulan tenang, mengunduh riang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H