Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cemburu Melenting-lenting

9 Agustus 2022   18:57 Diperbarui: 9 Agustus 2022   19:15 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karya fotografer Gerardo Vielba berjudul "Diver, Santander, Spain" tahun 1966  -  Bersumber dari economiadigital.es

Jika hari ini masih ada hujan deras, hati tentu was-was. Seperti berdiri di ketinggian. Ada risiko di situ. Dampaknya bisa bisa jadi berisiko tinggi. Walau belum tentu terjadi.

Kategori "keladuk" atau terlalu, bersliweran setiap hari. "Keladuk wani kurang deduga", terlalu berani mengabaikan dampak akibat. "Sapa wae kang keladuk, bakalan rugi, nimium nocet".

Saat sedang dimabuk cinta pun begitu. Rasa cemburu gampang melenting lalu terbanting. Sulit diduga, apakah itu tanda seru, tanda tanya, koma, atau garis bawah. Hari bergairah dan gundah, seperti tidak ada titiknya.

Berkali-kali ingin mencoba membuat kalimat yang " runtut". Tapi selalu gagal. Itu karena ada kewajiban agar percaya saja.

Puluhan thema cerita telah terlewati. Dari yang terpelanting hingga terjerembab. Semuanya pernah terjadi, tanpa tanya sebab dan akibatnya.

Ribuan malam telah terlewati. Merasakan getar cinta hingga menyemai bahagia. Hangat genggaman tangan tidak pernah membosankan.

Rasa cemburu yang melenting-lenting, cerminan rasa, bahwa kita tidak boleh mengabaikan sihir cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun