Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Ketinggian

27 Juni 2022   06:44 Diperbarui: 27 Juni 2022   06:47 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karya Pierre Botte  - Bersumber dari twitter Pierre Botte

Membayangkan sesuatu di ketinggian, dhuh nikmat nian. Semuanya terlihat kecil, termasuk pepohonan. Eksistensi dahan dan ranting tidak kelihatan. Apalagi keberadaan akar.

Semua hanyalah bercak. Komposisi warnanya memang mengundang kagum berdecak. Dalam kekerdilan yang menganga, terasa ada jalan menuju maha.

Motif berkuasa itu ada. Kini, maupun sejak dahulu kala. Berjalan pelan-pelan hingga hinggap ke rasa yang menghanyutkan. Selalu bermimpi tentang kedudukan yang tertinggi. Mereka harus rajin menebar janji.

Saat sudah mencapai ketinggian, tiada kamus perlahan-lahan. Tak masalah, jika ada saja yang mengatakan karbitan. Di perdagangan buah-buahan, itu sudah menjadi keniscayaan. Diunduh saat masih mentah, diperam agar terkesan matang. Saat ada yang membeli baru ketahuan, bahwa itu hanyalah tipuan. 

Air itu perlu sumber yang dalam, agar alirannya panjang.

Para pengkhayal lalu membuat visi missi. Harapan dan tujuan disulap menjadi seindah mungkin, seperti mimpi.

Membayangkan dari ketinggian, dhuh indah nian. Yang dingat hanya kamus menang, tak ingin merasakan kekalahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun