Wajah sangat mungkin berubah. Bisa terkesan susah atau "bungah". Walau ada ungkapan "nora gampang wong ngaurip" , tidaklah mudah orang hidup, jika tak menghayati makna kehidupan dengan arif.
Wajah mudah berubah. Sinar kegalauan mampu membelah-belah. Yang pasti, ada saja kegalauan yang tersembunyi sangat rapi.
Semu memancar di wajah ayu. Tiada yang tahu, saat berubah menjadi penyebab kedahsyatan benci dan serakah. Seandainya mau kembali ke kesadaran yang sejati, niscaya akan semakin kuat dan pasti.
Semudah itukah ? Mari mengaca pada kearifan alam. Bunga mengikhlaskan keindahan, saat layu jatuh ke tanah. Pengorbanan pun akan berbuah. Sedangkan air akan terus mengalir, menuju ke laut luas.
Wajah yang sabar menaklukkan gentar. Berusaha agar hidup dijalani secara benar. Hidup memang berbatas. Tetapi  itu bukanlah pengganggu menuju ke arah satu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H