Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menjadi Bunga

18 Juni 2022   07:42 Diperbarui: 18 Juni 2022   07:44 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa Dia, yang menggerakkan air, hanyut ke hilir. Siapa Dia, menciptakan dunia, serta isinya.

Bertanya slalu, tentang hakikat diri, menuju inti.

Kita mengada, karena perkenanNya, agar berguna. Rasa jumawa, dan mengabaikannya, merasa bisa."Rumangsa bisa, nora kena kawetu, bisa rumangsa". Kesombonganlah, semakin menjauhkan, rasa bersyukur.

Menjadi bunga, wajah menyatu air, jiwa berdesir. Riak berderak, menuju ke pinggiran, menyebar pelan. Hanya sebentar, mereka bercumbuan, tiada habis.

Bila terjadi, bunga air tiada, hilanglah gerak. Di dalam dada, jiwa mungkin meronta, protes adanya.

Tubuh pun lentur, getar berbeda rasa, menyatu jiwa. Memanen "bungah", susah tak mau singgah, trus bergairah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun