Kucing sendiri, pintu terbuka lebar, menjaring angin. Tak kan terlelap, ia duduk merendah, menanti senja. Tetap setia, tidak berpandang dua, slalu waspada.
Hari semakin lengkap, senja memutih, bertabur kasih. Nuansa senja, indah tuk dinikmati, siapa saja. Menunggu itu, butuhkan kesabaran, tidak berbatas.
Di alam nyata, sinar tak habis-habis, tidak menyisa. Hadirkan sepi, tidak menggelisahkan, esok kembali.
Rahasiakah ? Kala sngin tersipu, enggan berulah. Tenanglah saja, jangan terburu-buru, salahkan debu.
Lintas udara, burung pun bergembira, senyap cuaca. Tidak perlu menunggu, biar termangu, sebentar saja. Mungkin setelah ini, hari buruk pun, tak kan kembali.
Tunggu di pintu, jadilah perantara, benci dan rindu. Tak akan kekal, bosan pun pasti ada, hilang waspada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H