Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menunggu Kebosanan di Pintu

16 Juni 2022   21:10 Diperbarui: 16 Juni 2022   21:15 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kucing sendiri, pintu terbuka lebar, menjaring angin. Tak kan terlelap, ia duduk merendah, menanti senja. Tetap setia, tidak berpandang dua, slalu waspada.

Hari semakin lengkap, senja memutih, bertabur kasih. Nuansa senja, indah tuk dinikmati, siapa saja. Menunggu itu, butuhkan kesabaran, tidak berbatas.

Di alam nyata, sinar tak habis-habis, tidak menyisa. Hadirkan sepi, tidak menggelisahkan, esok kembali.

Rahasiakah ? Kala sngin tersipu, enggan berulah. Tenanglah saja, jangan terburu-buru, salahkan debu.

Lintas udara, burung pun bergembira, senyap cuaca. Tidak perlu menunggu, biar termangu, sebentar saja. Mungkin setelah ini, hari buruk pun, tak kan kembali.

Tunggu di pintu, jadilah perantara, benci dan rindu. Tak akan kekal, bosan pun pasti ada, hilang waspada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun