Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memetik Kebahagiaan Sendiri

25 Mei 2022   07:07 Diperbarui: 25 Mei 2022   07:17 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suka selalu hadir sesuai waktunya. Ia mampu mengundang keingintahuan dan tawa. Sudah lupa bagaimana cara mengalirkan air mata.

Saat usia melintas tua, para insan perasa sibuk menggoreskan luka. Lalu membenci sesama yang berbeda, setelah menggolong-golongkannya.

Berbahagialah mereka yang tidak terlalu perasa. Menjalani hidup apa adanya. Sesekali melihat ke dalam, sedikit demi sedikit menabung kebahagiaan.

Jika pun suatu waktu mendapati rasa derita, lalu disambutlah dengan wajah tidak cerah. Derita dan bahagia itu tipis bedanya, jika mampu mensyukurinya.

Dukacita dan sukacita pada hakikatnya berpasangan. Tak mau berpisahan seperti"mimi lan mintuna". Apabila sedang suka, bersiaplah untuk berduka. Apabila merasa duka, tak lama akan kedatangan suka.

Hidup sejatinya bukanlah sekumpulan suka. Sementara itu yang dikejar hanyalah bahagia. Sering berucap, bahwa derita itu kutukan. Padahal hanyalah penghilang senyuman.

Alangkah beruntungnya melihat anak yang sedang asyik memetik kebahagiaannya. Tak terlintas wajah iri dan benci. Mereka mengalir, hingga jauh ke hilir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun