Di hamparan warna, ada jejak bunga. Jika menjadi adi busana, berpendaran pesona. Ia mampu menggetarkan rasa, keindahannya terselubung saat asa sedang membubung.
Jejak bunga itu mengabadi. Dalam torehan kenang, bergelimang keindahan. Bayang keindahannya melintas lama. Terkadang berbaur dalam risau yang makin mengacau.
Kita sedang menunggu kedatangan senja. Tapi pandangan masih saja  ke mana-mana. Langit makin menua. Memutih tipis, lebatnya lama.
Membaca sebuah fakta, haruslah seksama. Tak cukup dengan mata, lidah pun diajak untuk merasa. Sungguh menantang ajakan berkesadaran. Makin menghayati bahwa semua sisa itu hakikatnya tidaklah sia-sia.
Menyalakan beku sangatlah perlu. Agar sisa hangat mampu memompa semangat. Perburuan yang memikat, di sisa waktu yang singkat, masih berpeluang mengindahkan kehidupan ini.
Di ruang warna, ada jejak bunga. Maunya beraroma lama, apa daya masih perlu waktu untuk mengeringkan luka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H