Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Menyepi di Hulu Aliran Air

27 April 2022   19:24 Diperbarui: 29 April 2022   22:02 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo karya Rene Burri berjudul "Rio de Janeiro"  -  Bersumber dari twitter Anne Mortier

Di hamparan alam maha luas, terlihat kelopak bunga terapung di hulu sungai. Di kejauhan hiruk pikuk alam sekitar, saat dihempaskan pun, masih merasakan keindahan berayun. Riak-riak kecil ikut-ikutan bernyanyi.

Mereka tidak lupa tugas utama, yaitu menjamin kejernihan aliran air. Batu kali hitam putih, tidak terganggu oleh buih. Endapan lumpur menepi, sangatlah tahu diri.

Kelopak bunga yang hanyut di riak air terlihat segar tak layu. Alam sekitar memayunginya dari terik mentari. Denyut nadi di dada bunga berdegup, walau lirih terdengar.

Bunga, sungai, dan alam bekerja dalam diam. Hening, tidak meronta-ronta. Tiada kesan bahwa prosesnya dipaksa.

Jika suasana sekitar sudah keterlaluan, menepilah sebentar. Bunga yang hanyut itu pasrah, tidak mementingkan diri sendiri.

Mereka ingin segera sampai ke hilir, pasrah tidak terlalu banyak yang dipikir. Jika tetap terjadi banjir, maka itu salah satu bukti bahwa hidup sudah tidak serasi lagi .

Photo karya Rene Burri berjudul
Photo karya Rene Burri berjudul "Rio de Janeiro"  -  Bersumber dari twitter Anne Mortier

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun