Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bunga yang Suka Sendirian, Justru Menawan

20 Maret 2022   18:22 Diperbarui: 20 Maret 2022   18:27 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika sendirian, lisan terkesan mirip bunga, apalagi setelah hujan. Ia mengatup ke bawah, mengendapkan segala rasa, sejenak mengistirahatkan resah. Masih lumayan, ada yang mampu membesut jiwa, untuk tampil kentara.

Di ujung daun, masih tersisa embun. Menjadi latar dari sisa bunga, yang dulu indahnya tak pernah resah. Hujan jarang sekali ikhlas enyah, karena asyik menyuburkan bumi.

Hujan di siang, lebih terkesan mencekam. Menggantung dekat ke bumi. Jika warna menjadi abu-abu, itu pertanda air hujan telah dimuntahkan.

Jika sudah begitu, alam lega terdiam. Resah pun melarut, tepian berangsur hilang.

Perasaan kadang mengalahkan pikiran. Di saat yang sering tidak terduga itu, cemburu malah membara, membayangkan sesuatu yang tidak perlu.

Sebenarnya ada keinginan untuk menjadi individu yang sulit untuk dibagi. Karena unik, yang terpendam justru kekhasan, yang sulit dicari penggantinya.

Kesendirian itu terkadang lebih menawan. Apalagi jika dipandang sehabis hujan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun