Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Burung Terbang Rendah di Celah

16 Maret 2022   16:48 Diperbarui: 17 Maret 2022   16:58 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karya Karen Hollingsworth  -Bersumber dari twitter Mordecai

Di musim hujan, ingin bermain pasir, rindu pantai. Istana pasir, dibangun tinggi, sangat indah sekali. Tidak begitu lama, angin pun datang, lalu menerjang. Istana pun poranda, tak ada rupa, rata di tanah.

Sangatlah naif, setiap runtuh, kan menegak kembali. Belajar pasrah, ternyata tidak mudah, terus gelisah.

Pantai yang perkasa, aku mencinta, entah kenapa. Dulu sangatlah dekat, lalu berjarak, hingga sekarang.

Musim penghujan, pantai ditinggalkan, hanya di rumah. Cukuplah sudah, nikmati celah, di jendela terbuka. 

Burung-burung pun, kadang berlindung, riang ceria. Bercanda saja, berteduh dari hujan, melupa dahan.

Dendang lagu harapan, disenandungkan, sabar dan tenang. Tetap perkasa, cinta melintas masa, tak kan binasa.

Mengepak sayap putih, terbang tanpa merintih, menghilang sedih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun