Hujan kelabu, lalu mengingatkanku, di rindu itu. Mengenang kepedihan, sekilas pandang, dalam terpendam. Sangat temaram, padamulah semata, lama bergumam .
Akhlak mulia, terngiang-ngiang lagi, ku ambil dua. Sabar dan syukur, sungguh sulit praktiknya, di kapan saja.
Ku tunggu hujan reda, sambil memakna, apa praktiknya.
Suatu hari nanti, tetap kucari, makna hakiki. Mudah bersabar, menunggu syukur tiba, seringan kata. Musnah dihembus, mudah pula terhapus, dari ingatan.
Hujan kelabu, lalu mengingatkanku, di rindu itu. Bunga nan merah, subur merekah, alangkah indah. Akan ke mana, lama rintiknya, yang bersenandung lama.
Daun bertahan, teguh di tangkainya, berteman dahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H