Hujan kelabu, lalu mengingatkanku, di rindu itu. Mengenang kepedihan, sekilas pandang, dalam terpendam. Sangat temaram, padamulah semata, lama bergumam .
Akhlak mulia, terngiang-ngiang lagi, ku ambil dua. Sabar dan syukur, sungguh sulit praktiknya, di kapan saja.
Ku tunggu hujan reda, sambil memakna, apa praktiknya.
Suatu hari nanti, tetap kucari, makna hakiki. Mudah bersabar, menunggu syukur tiba, seringan kata. Musnah dihembus, mudah pula terhapus, dari ingatan.
Hujan kelabu, lalu mengingatkanku, di rindu itu. Bunga nan merah, subur merekah, alangkah indah. Akan ke mana, lama rintiknya, yang bersenandung lama.
Daun bertahan, teguh di tangkainya, berteman dahan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI