Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Kelabu Basahi Rindu

5 Maret 2022   07:10 Diperbarui: 5 Maret 2022   07:13 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Watsonia (Stellenbosch South Africa), photo karya Andi Wolfe  -  Bersumber dari twitter Ariane Germer

Hujan kelabu, lalu mengingatkanku, di rindu itu. Mengenang kepedihan, sekilas pandang, dalam terpendam. Sangat temaram, padamulah semata, lama bergumam .

Akhlak mulia, terngiang-ngiang lagi, ku ambil dua. Sabar dan syukur, sungguh sulit praktiknya, di kapan saja.

Ku tunggu hujan reda, sambil memakna, apa praktiknya.

Suatu hari nanti, tetap kucari, makna hakiki. Mudah bersabar, menunggu syukur tiba, seringan kata. Musnah dihembus, mudah pula terhapus, dari ingatan.

Hujan kelabu, lalu mengingatkanku, di rindu itu. Bunga nan merah, subur merekah, alangkah indah. Akan ke mana, lama rintiknya, yang bersenandung lama.

Daun bertahan, teguh di tangkainya, berteman dahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun