Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hidup untuk Makan atau Makan untuk Hidup

25 Februari 2022   19:23 Diperbarui: 25 Februari 2022   19:35 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan Paul Gauguin 1891 berjudul "The Meal"  -  Bersumber dari twitter Paul Gauguin

Kita suka berpesta, makan bersama, mahal harganya. Cium aroma, rempah segala arah, bangkit selera. Hidup adalah makan, yang memanjakan, melintas zaman.

Berobjek makan, tersaji bergantian, rangsang selera. Sepiring menu, berubah jadi penting, dan terus mau.

Kesan berkekuatan, mampu menyihir, rasa dan pikir. 

Hidup adalah makan, yang memanjakan, melintas zaman. Saat emotif, kita pasti berburu, ke mana itu.

 Indera pun menangkap, makan dikecap, kangen menancap. Hanyalah makan, dan makan lagi, entah sampai kapan.

Malam ini kroncongan, lapar sekali, cari angkringan. Lama di situ, sambil mengenang cinta, yang sudah bau.

Makan terlalu lahap, duka pun tetap, meratap-ratap. Menguntit terus, di dalam kelezatan, yang memabukkan.

"Hiduplah untuk makan", hanyalah slogan, menjerumuskan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun