Istilah kabar burung, makin membubung, bersama twitter. Tiap hari mencicit, selalu ada, di hape kita. Medsos pun digandrungi, tak ngomong haram, maupun halal.Â
Kata berbunga-bunga, ujaran benci, yang ditiupkan. Tak henti-henti, berperang urat syaraf, mencari salah. "Rumangsa bener", merasa slalu benar, lainnya salah. Terus menerus, mencericit tak henti, cari pengikut.
Kebenaran itulah, yang dilawankan, terus menerus. Salah dan sesat, aroma kepalsuan, jadi opini. Semakin terbang tinggi, terkesan indah, paling dicari. Jadi pragmatis, gampang percaya, ikut-ikutan saja.
Kata berbunga-bunga, ujaran benci, berkata sakti. Pagi siang dan sore, sehingga malam, terus menggumam. Dunia pengap, watak jadi tak penting, penyebab pusing.
Marah jadi santapan, sulit ditahan, mencari lawan. Pagar dibangun, benci bikin jembatan, mencari lawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H