Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membangun Pagar Pemisah

22 Februari 2022   17:59 Diperbarui: 22 Februari 2022   18:04 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah kabar burung, makin membubung, bersama twitter. Tiap hari mencicit, selalu ada, di hape kita. Medsos pun digandrungi, tak ngomong haram, maupun halal. 

Kata berbunga-bunga, ujaran benci, yang ditiupkan. Tak henti-henti, berperang urat syaraf, mencari salah. "Rumangsa bener", merasa slalu benar, lainnya salah. Terus menerus, mencericit tak henti, cari pengikut.

Kebenaran itulah, yang dilawankan, terus menerus. Salah dan sesat, aroma kepalsuan, jadi opini. Semakin terbang tinggi, terkesan indah, paling dicari. Jadi pragmatis, gampang percaya, ikut-ikutan saja.

Kata berbunga-bunga, ujaran benci, berkata sakti. Pagi siang dan sore, sehingga malam, terus menggumam. Dunia pengap, watak jadi tak penting, penyebab pusing.

Marah jadi santapan, sulit ditahan, mencari lawan. Pagar dibangun, benci bikin jembatan, mencari lawan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun