Hiruk pikuk berisik, ia terhenti, di kesunyian. Alam sangatlah lega, semilir angin, hentikan ingin. Ingin begini, ingin begitu, menyandang kemegahan.
Selalu ada, kebencian dan cinta, asa derita. Ketidaksenangan pun, membelah sunyi, tinggal sendiri.
Gagah berdiri, namun hanya sendiri, suram sekali. Kan bertambah gelapkah ?, mungkin benderang, kita tak paham .
Di balik itu, pasti terkandung makna, sulit diramal. Tidaklah mudah, jika akan dibongkar, hingga ke akar.
Motif yang tersembunyi, terpendam dalam, tak kelihatan. Semakin penasaran, bongkar misteri, melintas zaman.
Misteri sunyi, bila sedang sendiri, bermakna multi. Kekosongankah ?, kehampaankah ?, hidup yang sepi cinta. Suatu saat, Â keriangan kan datang, bertabur bintang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H