Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kata Terbang Jadi Hiasan

7 Februari 2022   07:32 Diperbarui: 7 Februari 2022   07:41 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata bermakna, tak sekedar hiasan, yang dilontarkan. Dalam bersilat lidah, modal utama, tentulah kata.

Singgasana di sana, bagi pendengki, menarik hati. Ia punya harapan, inginkan duduk, berlama-lama. Senikmat jiwa, halalkan cara-cara, kesan mulia. Hanya berolah kata, itu modalnya, yang terutama. Puji dan dengki, jadi ornamen, dalam keseharian.

Kata dan fakta, kadang seiring, sering tidak sejalan. Ada saja peluang, kata dirias, terkesan bernas.

Inikah penipuan ? , jawabnya tidak, hanya berkilah. Memutar lidah, dalih dan akal bulus, berjalan mulus. Binar kilau, lidah tidak bertulang, kejar gemerlap. Gampang menghasut, senang berkusut-kusut, hatinya kalut.

Jadi ujaran, kata pun bermekaran, mirip hinaan. Suka mencabik, merasa paling baik, berakal bulus. Pengejar fulus, sering melupa tulus, senang "nggedhabrus".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun