Jiwaku mekar, tidak gampang membenci, sesama insan. Suka berteman, tidak menghina, bahkan memaki-maki.
Bunga hiasan, tapi alami, dipotong pagi hari. Ini saatnya, menebarkan senyuman, sebelum layu. Kalau layu, pindah ke tempat sampah, berganti bunga. Ia nikmati, kehormatan indahnya, yang sementara.
Dunia insan, sering begitu, sangat dipuja-puja. Kala mekar mewangi, di vas yang mahal, slalu berseri. Menunggu saat, akan diganti, bunga yang baru lagi.
Wangi alami, getarkan kehidupan, mengundang kumbang. Menari beterbangan, menghisap sari, hidup lestari. Hanya sebentar, hidup terkapar, tak kan mampu menghindar.
Kehormatan mewangi, diburu hama, tanpa bersisa. Itu tak lama, akhirnya layu juga, cepat prosesnya.
Kehormatannya, dan kematian, sangatlah dekat. Sedekat urat, apabila terputus, terasa juga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI