Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mekar Bunga Mewangi

1 Februari 2022   08:22 Diperbarui: 1 Februari 2022   08:24 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jiwaku mekar, tidak gampang membenci, sesama insan. Suka berteman, tidak menghina, bahkan memaki-maki.

Bunga hiasan, tapi alami, dipotong pagi hari. Ini saatnya, menebarkan senyuman, sebelum layu. Kalau layu, pindah ke tempat sampah, berganti bunga. Ia nikmati, kehormatan indahnya, yang sementara.

Dunia insan, sering begitu, sangat dipuja-puja. Kala mekar mewangi, di vas yang mahal, slalu berseri. Menunggu saat, akan diganti, bunga yang baru lagi.

Wangi alami, getarkan kehidupan, mengundang kumbang. Menari beterbangan, menghisap sari, hidup lestari. Hanya sebentar, hidup terkapar, tak kan mampu menghindar.

Kehormatan mewangi, diburu hama, tanpa bersisa. Itu tak lama, akhirnya layu juga, cepat prosesnya.

Kehormatannya, dan kematian, sangatlah dekat. Sedekat urat, apabila terputus, terasa juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun