Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seandainya Hanya Berdua

31 Januari 2022   07:08 Diperbarui: 31 Januari 2022   07:11 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika hanya berdua, bak Adam Hawa, hanyalah cinta. Tak ada orang lain, menjadi topik, tuk pergunjingan. Makin damai, tak akan berselisih, berkepanjangan.

Beranak pinak, terasa makin sesak, depak mendepak. "Homo homini lupus", saling memangsa, antar sesama. Tak niru Adam Hawa, hidup berdua, minim perkara.

Tapi sudahlah, kita ingin bercinta, berketurunan. Jadi berbeda, memiliki trah, jadi berkasta-kasta. Lalu merasa tinggi, pamer dinasti, bertumpuk bukti. "Trahing kusuma", warga paling terhormat, "rembesing madu". Padahal rakyat, sesama makhluk, ciptaannya yang Maha.

Mestilah mesti, jati diri mewangi, karna tindakan. Makin mulia, itulah insan kamil, yang tepercaya.

Jika hanya berdua, bak Adam Hawa, cukuplah cinta. Betapa indah, damai sejahtera, berbahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun