Pagi merangkak, pelan menuju siang, redup perlahan. Mentari bersembunyi, di balik awan, siapkan hujan.
Ular ke luar, dari got sunyi senyap, gelap dan pengap. Berpindah tempat, hindari manusia, yang sering kalap.
Hidup bersama, tidak saling mengganggu, sesama makhluk. Membinasakan, ganggu keseimbangan, duka sang alam.
Mekarlah bunga, memerah tanda cinta, untuk sesama. Penuh curiga, tak baik dan tak patut, tak seharusnya. Tapi ternyata, intoleransi ada, berkembang lama.
Belajar pada alam, air dan batu, bunga dan daun. Cuaca panas, angin semilir datang, sejuk tak ganas.
Nuansa merah, bukan di gedung megah, di alam indah. Rona sang bunga, di hamparan alamNya, banyak hikmahnya.
Bersyukur sederhana, di alam raya, kita berdoa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H