Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jejak Ayah di Ragajampi

19 November 2021   06:59 Diperbarui: 19 November 2021   08:21 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dada pantai Banyuwangi, terasa ada getar. Mungkin berasal dari Bali atau Ragajampi. Bunyi musik hati kadang penuh enerji. Tapi lebih mengarah ke melankoli.

Ku balik-balik ampas kopi. Barangkali kenangan lama itu nongol kembali.

Angin membagikan kebahagiaan. Ia ramah menyapa. "Sedang mencari siapa ?"

Aku diam saja. Jawab masih terpendam dangkal di pasir putih. Tepatnya berpindah-pindah ke arah barat.

Angan mirip layang-layang. Bila tidak berjumpa angin,ke kiri dan ke kanan terbang. Tari kecak juga begitu. Mata terbelalak, mencari sesuatu.

Langit khayal mulai berderit. Pintu memori saat di barat terbawa ke timur. Ku telusuri sejak dari Pantai Muncar. Barangkali ada secuil denah yang menyapa ramah.

Berhenti di depan Stasiun Ragajampi. Langkah terhenti. "Apakah ini rumah Eyang Parto ? Wajah ayah merekah, senang berjumpa dengan anaknya.

Terbayangkan dahulu, mereka merantau. Start awal dari Solo. Sungguh tangguh, hingga menepi di sini, jarak yang jauh.

Berjumpa dan berpisah itu sepasang. Kenangan menjadi jembatan. Ayah di sana, aku di sini, melepas kangen di Ragajampi.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun