Katarsis itu pelenyapan, penggantian, atau pengalihwujudan emosi yang sedang merusak. Harapannya, hati merasa lebih lega. Harga diri pun serasa lebih mulia.
Krisis eksistensi diri bisa melanda siapa saja, dan kapan saja. Bayangkan, jika tidak tersedia penyalurannya.
Beruntunglah kita mengalami era warung kopi digital. Ingin merasa pintar sendiri, bisa. Atau berbagi kepintaran pun bisa.
Terlihat gejala, jika situasi aman terkendali, kita cenderung menjadi lebih buas. Tiap hari mencari lawan. Ingin sekali menjadi singa yang disegani.
Tetapi jika situasi berubah menjadi genting, cepat-cepat menjadi kijang jompo yang tak bisa lari. "In pace leones, in proello cervi". Gayung bersambut, kata pun berjawab.