Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pedih Perih Salah Pilih

15 Oktober 2021   20:10 Diperbarui: 15 Oktober 2021   20:14 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Justru mengalah, di saat masih luka, perih semata. Api menunggu padam, tak mampu padam, berkobar dendam.

Kau dan aku, sungguh amat berbeda, susah akurnya. Aku ke barat, kamu ke timur, sulit menjadi akur.

Coba tetap bertahan, banting melenting, sulit terkapar. Tapi sudahlah, kali ini menyerah, lalu berpisah.

Sebentar kemudian, aku di sini, kamu di sana. Masing-masing terdiam, habis di kata, lebam di wajah. Menangis seharian, blas tidak malu, karena kamu.

Susah diatur, tapi kok hati hancur, teringat bubur. Lumat dan lembut, dimakan sangat mudah, tinggal dikumur.

Apa seperti itu, jalannya cinta, kita berdua. Duduk bertengkar, jalan bertengkar, lalu saling membongkar.

Aku sedikit senang, tak perlu cemas memikirkanmu. Semoga aku pulih, bisa memilih, agar tak perih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun