Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kulineran Jogja Jadul

18 September 2021   07:35 Diperbarui: 18 September 2021   07:43 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu gudheg jadi hidangan turis lokal, kok malah tidak tertarik.  Gudheg lesehan Malioboro semakin aneh-aneh. Ditambah ayam goreng tepung, ayam bakar, pecel lele, burung dara goreng. Tentu saja ketidak aslian ini menjadi penyebab harganya terkerek naik.

Kalau makan gudheg penuh kenangan pribadi, cukup ke Gudheg Campur Sari. Lebih dikenal dengan gudheg batas kota. Tahun terakhir sebelum total pindah dari Jogja, pernah tinggal di jalan Papringan, berdampingan dengan rumah tinggal pelukis Affandi. Lokasi gudheg kenangan, tak jauh dari situ.

Pandemi hampir melenyapkan memori. Kuliner Jogja jadul mulai banyak terhapus, karena memang terlalu lawas dan tidak pernah ditelusuri lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun