Begitu gudheg jadi hidangan turis lokal, kok malah tidak tertarik. Â Gudheg lesehan Malioboro semakin aneh-aneh. Ditambah ayam goreng tepung, ayam bakar, pecel lele, burung dara goreng. Tentu saja ketidak aslian ini menjadi penyebab harganya terkerek naik.
Kalau makan gudheg penuh kenangan pribadi, cukup ke Gudheg Campur Sari. Lebih dikenal dengan gudheg batas kota. Tahun terakhir sebelum total pindah dari Jogja, pernah tinggal di jalan Papringan, berdampingan dengan rumah tinggal pelukis Affandi. Lokasi gudheg kenangan, tak jauh dari situ.
Pandemi hampir melenyapkan memori. Kuliner Jogja jadul mulai banyak terhapus, karena memang terlalu lawas dan tidak pernah ditelusuri lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H