Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gemah Ripah Loh Jinawi

13 Juni 2021   20:56 Diperbarui: 13 Juni 2021   21:20 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Keberhasilan membangun masyarakat agraris antara lain tercapainya keadaan gemah ripah loh jinawi. Gemah, berputarnya roda perekonomian dengan indikator perputaran uang beredar. Ripah, memiliki daya pikat lebih untuk berkegiatan produktif. Loh, dikelola dengan hati dijauhkan dari praktik korupsi. Jinawi, harga kebutuhan pokok yang terkendali.

Ketika masyarakat agraris bergeser pelan-pelan, gambaran kuna tersebut di atas masih tetap berlaku. Masyarakat adil makmur, tak akan selesai diperjuangkan berabad-abad.

Misalnya tentang bertambah maraknya kejahatan. Jika dilakukan dengan cara canggih, maka para penjahat krah putih akan lebih banyak mengambil peran. Jumlah kerugiannya pun makin tidak berbatas

Isu kemakmuran dan keadilan tak akan habis untuk digoreng. Aromanya sedap-sedap tegang. Terutama para politisi yang tak henti-henti berjualan konsep ideal gemah ripah loh jinawi itu.

Tidak banyak yang menyediakan waktu untuk mengaudit janji. Dan mungkin tidak perlu, karena  ini bukanlah visi. "Ngurut dawaning tampar", menelusur kebenaran janji itu ibarat mengikuti panjangnya tali.

Janji kadang tidak untuk ditepati. Ia lebih indah dirangkai menjadi untaian kata yang bisa diucapkan berulang-ulang tanpa beban.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun